Nova Ryandi : Sajak, Sastra, dan Sunda

  PERJALANAN III   Jelasnya ini tak bisa dipecahkan Bahkan logikapun tidak Diam dalam waktu yang lama Seperti bait - bait rindu  dan hasrat  Menggenang di dasar qolbu Engkau tahu   Begitupun diriku tak perlu dijelaskan biarkan  jam dinding berputar sebebas yang dia suka   Ada kejelasan yang dibiarkan samar s ebab tetap tak mampu jua menawan senyummu untukku Tapi matamu tajam menatap jelas kesangsian ini biarkan .... tetap seperti ini Jangan engkau rusak oleh rona wajah yang berbeda seperti bunga yang ikhlas dihisap oleh kumbang yang mereguk semua manisnya hingga tiada  seperti itulah Senyummu....   Bandung, 27 Maret 2017

PERJALANAN I Senyummu melebar diantara rumpun dedaunan Bergerak namun lambat Menyapa sinar cahaya pagi ini Yang berseri elok, indah, dan anggun Tak ada kepastian Hingga kapan senyum itu kembali tertawan Oleh kerumunan benalu sendu Yang hinggap disetiap bait – bait rindu Mebisu...   Ada kata yang tak mampu terucap, Karena janji yang telah tertancap.     PERJALANAN II             Begitu lama mata ini mengembara melewati rumpun - rumpun pandangan yang membayang menembus tembok tebal imajinasi lalu... pandangan menjadi sepi hampa tak berseri karena senyummu beku membuat mataku gersang  menggigil kedinginan  perih tertusuk kerikil - kerikil tajam ketidakberdayaan.