Pemuda dan Tantangan AEC 2015
Nova Ryandi
Mahasiswa Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya Unpad
Beri aku seratus
orang tua, maka akan ku cabut semeru dari akarnya, dan beri aku sepuluh pemuda
niscaya akan ku goncangkan dunia.
-
Dr.(HC).Ir.
Soekarno
Sebaris kata mutiara dari sang proklamator
yang sangat membakar semangat para putra bangsa indonesia. Semangat yang seharusnya
diteruskan oleh para pemuda masa kini. Memberikan berjuta aksi dan pengabdian
bagi NKRI. Aksi demi Indonesia
yang gemilang dimasa mendatang. Pemuda yang pada hakikatnya menjadi generasi
penting dan bagian vital dalam kehidupan bangsa ini seharusnya memiliki
semangat dan daya juang yang tinggi untuk kemajuan bangsa. Terkait dengan peran inilah seharusnya
yang disadari oleh para pemuda saat ini seperti yang diucapkan oleh Ir. Soekarno.
Namun pada kenyataannya tidak semudah
demikian, masih banyak diantara generasi
harapan bangsa itu yang belum menyadari akan pentingnya peran tersebut. Padahal
seharusnya merekalah yang menyuarakan gagasan dan aksi nyata untuk menggapai
cita – cita tersebut.
Banyak
kekurangan yang menjadi kelemahan para pemuda menggapai cita – cita tersebut,
salahsatunya adalah gagasan yang diberikan kebanyakan adalah dalam bentuk
konsep atau pemikiran yang belum ada tindakan nyata.
Pemuda
merupakan pilar penting dari keberlangsungan bangsa. Sebab pemuda masih
memiliki ide – ide yang sangat segar dalam menciptakan sebuah perubahan. Tetapi
tidak semua pemuda mempunyai pemikiran yang sama, sering kali mereka sibuk
mengembangkan budaya dan identitas anak muda sendiri, misalnya berusaha tampak menjadi pemuda yang berhasil di mata
rekan-rekan sebaya mereka sebagai pemuda (bukan sebagai calon dewasa)
dan bukan berusaha menyiapkan diri menjadi orang dewasa yang berhasil. Dengan
kata lain “transisionalitas” yang menjadi dimensi kunci kategorisasi
konvensional kepemudaan boleh jadi bukan merupakan dimensi dominan identitas
pemuda.
Apalagi kedepan kita akan menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015
yang tentu saja mengakibatkan kompetisi dunia kerja dan dunia ekonomi semakin
ketat, terlebih di era teknologi sekarang sangatlah dibutuhkan orang yang
memiliki kesadaran akan pentingnya peran pemuda dalam menggerakkan roda
perjalanan bangsa. Nah, peran sosok yang bernama pemuda itulah yang
menjadi penyambung lidah rakyat dalam menyampaikan aspirasinya kepada
pemerintahan, bukan malah menambah keruh permasalahan yang ada dengan melakukan tindakan anarkis dan
amoral seperti tawuran, merusak fasilitas umum dan lain - lain.
Pencapaian
Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya ”Cebu Declaration on
the Estabilishment of an ASEAN Community by 2015” oleh para pemimpin ASEAN
pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu Filiphina, 13 Januari 2007. Dengan
ditandatanganinya deklarasi ini, para pemimpin ASEAN menyepakati percepatan
pembentukan Komunitas ASEAN/ASEAN Community dari tahun 2020 menjadi
2015. Lalu komimen tersebut, khususnya di bidang ekonomi, dilanjutkan dengan
penandatanganan ASEAN Charter/Piagam ASEAN beserta cetak biru AEC 2015
pada KTT ASEAN ke-13 di Singapura, pada tanggal 20 November 2007.
Satu – satunya cara yang mutlak diperlukan saat ini adalah mengelola
pemuda – pemuda terbaik bangsa ini untuk menjadi among pergerakan pemuda
indonesia dalam memperbaiki negeri yang berpenghuni lebih dari dua ratus juta
orang ini agar supaya adanya kesinambungan antara program pemerintah dan objek
programnya itu dalam hal ini masyarakat, bisa mengena dan tepat sasarannya.
Selain itu, diperlukan adanya rencana tindak lanjut dari semua gagasan yang
akan dihimpun nantinya dari keseluruhan pemuda yang menjadi among pergerakan
pemuda itu. Rencana ini harus memiliki target dan perlu dievaluasi bersama sama
dengan semua pihak terkait. Nantinya semua gagasan yang ada harus diambil
tindakan nyata dan direalisasikan dalam jangka waktu yang ditentukan. Sekali lagi, mahasiswa menjadi penggerak awal
lahirnya tunas tunas muda penggerak roda peradaban indonesia yang lebih adil,
makmur, sejahtera dan sentausa sesuai amanat pancasila dan UUD 1945.
Sudah saatnya, menyiapkan
kader – kader bangsa mengambil tongkat komando kepemimpinan dari para
pendahulunya yang sudah berkorban jiwa raga dalam mempertahankan kedaulatan
negara ini. Demi terciptanya masadepan indonesia yang lebih berjaya dimata
dunia.
Komentar
Posting Komentar